Ouija dan Makaroni Schotel

Hari minggu lalu, ceritanya nih, saya diajakin nonton sama pak Su. Ini sih katanya buat ganti rencana liburan kami hari Sabtunya. Jadi tuh pak Su udah woro-woro kalo di hari jadi kita yang ke-5, dia mo ajak liburan ke luar kota, gak jauh sih dari Jakarta, sekitar Puncak atau Bandung. Eciyeee… Tapi apa boleh buat, keadaan berkata lain. Mendadak doi mesti ngerjain tugas negara. *mendadak kicep* Ya, semua juga kan demi kau dan si buah hati, gitu katanya. Hahaha…

Nah tumben-tumbenan dia ngajakin nonton Ouija. Udah tau kan Ouija itu film horor dan dia tau banget kalo istrinya itu orangnya penakut. Masih aja gitu diajakkin nonton horor. Jadilah kita berangkat siang ke mall depan rumah, beli tiket, duduk rapi di deretan bangku yang sangat strategis.

Di awal film sih udah bikin deg-degan *menurut saya, ya namanya juga saya*, Ngagetin. Typical film horor kan emang begitu. Terus berlangsung deh sampe satu jam pertama. Masih aman. Masih terang nih mata nonton horor. Tapi bok, setelah 1 jam itu, mata udah mulai mengecil a.k.a saya merem-merem sambil ngintip nontonnya sampai film habis. Pak Su malah ketawa, dia bilang ini kan cuman film, bla bla bla. Yaa, salah sendiri napa juga ngajakin nonton horor. Gak lagi lagi deh ke bioskop nonton horor begini, sayang duitnya. Pak Su sih asik aja, malah dia seneng banget nakut-nakutin saya. Huuffth.

Kelar nonton film, gak ada ide ngiterin mall, akhirnya kita pun pulang.

Malamnya, keinginan buat bikin macaroni schotel pun terlaksana. Cihuy… Ini bahan-bahannya udah ready dari minggu lalu, tapi ya memang baru sempat bikin pas Minggu itu. Resepnya boleh contek dari ibu Ine dan hasilnya, ummmm, sukseeesss. Senang banget dong saya, haha.

Saya copy resepnya ya disini.

Ingredients:
250 gr Macaroni elbow, rebus 3/4 matang
200 gr Keju, potong dadu 1/2X1/2 cm
3 buah sosis, belah 2, potong tipis 3 mm
100 gr daging giling special (sedikit lemak)
400 cc susu cair
5 butir telur
1 butir bawang bombay, potong kecil kecil
2 sendok makan margarine
garam, gula, pala, merica (saya gak pakai pala, karena gak punya)

Topping Saus Putih:
1 sdm margarine (1 sendok munjung)
2 sdm tepung terigu
250 cc susu cair
garam, merica
100 gr keju parut

Directions:
Tumis bawang bombay dengan margarine sampai bawang layu, masukkan pala, daging giling. Tumis sampai daging matang.
Campur semua bahan scotel termasuk tumisan daging, aduk rata, jangan lupa…cicipi.
Tuang ke dalam pinggan tahan panas yang sudah di oles margarine,
Kukus selama 30 menit. sisihkan

Topping:
cairkan margarine, masukkan terigu, aduk2 sampai rata, tuangkan susu sedikit demi sedikit sambil di aduk cepat agar tidak mringkil.
Masukkan garam dan merica.

Penyelesaian:
Tuang topping ke atas schotel, ratakan, taburi dengan keju parut.
Panggang dengan api atas selama 15 menit (karena 15 menit warnanya kurang mantap, akhirnay saya panggang selama 30 menit suhu 180`)

 

 

Tadaaaaa, maknyus. Sungguh deh, Senang banget rasanya berhasil nyobain resep. Duileeh, norak banget yak. Ukuran sukses nya ya si pak Su bilang enak, dan sewaktu saya bawa ke kantor dan bagi-bagi ke teman se-cubicle mereka pun suka. Yihaaaa.. Makasih ya bu Ine atas resepnya.

 

Tips Nonton Drama Korea

Warning : Tips berikut berlaku untuk saya yang mo ikut-ikutan demam nonton drama Korea tapi gak berhasil juga sampe sekarang.

Kenapa berlaku untuk saya? Karena sampai detik ini, saya gak berhasil menamatkan drama Korea yang sudah saya tonton sebelumnya. Sebut saja, si DoTS hanya berhasil saya selesaikan sampai di episode 2 saja. Gantung aja gitu. Beberapa judul drama Korea pun bernasib sama, gantung di episode 2 juga. Gitu aja terus, ya rata-rata dari ebebrapa drama Korea yang di rekomen untuk di tonton, nyaris gak ada yang selesai sampai tamat. Menyedihkan ya. Kalau soal ngumpulin sih, paling demen, malah orang-orang di kantor seringnya minta file drama Korea ke saya. Suatu korelasi yang aneh bukan? Haha.. Itu semua dikarenakan saya yang paling rajin download drama Korea. Hampir semua drakor yang lagi booming saya download, kakak. Itu pun atas request dari mereka juga yang hobby banget nonton drama korea.

Continue reading

Belum Terwujud

Sekitar kurang lebih 2 tahun terakhir ini, saya tertarik sekali dengan dunia jahit menjahit. Jujur, saya gak punya pengalaman yang serius dengan dunia jahit menjahit. Saya pun gak pernah ikut kursus menjahit dan dibilang masih sangat minim pengalaman di dunia jahit menjahit. Hampir gak ada bahkan. Kalau pengalaman menjahit pun hamper gak punya. Menjahit dengan tangan pun hanya sebatas menjahit jahitan pakaian atau jahitan celana yang lepas. Gak rapi juga menurut saya. Tapi keinginan untuk bisa menjahit, ya minimal menjahit baju menjadi semakin besar beberapa tahun belakangan. Ditambah dengan kelahiran si Alom, semakin membuat tekad saya untuk pintar menjahit semakin besar. Lucu kan pakaian anak-anak perempuan itu.

Terinspirasi dari banyaknya akun di Instagram yang berjualan baju-baju untuk karyawan kantoran. Begitu juga dengan akun Instagram yang menjual baju anak-anak dan mereka menjual dengan system made by order. Seru kayaknya kalau saya bisa seperti mereka, begitu pikir saya. Selain baju, mungkin bisa diawali dengan menjahit cushion cover, pouch lucu, de es be. Kebayang banget deh, gimana serunya juga hunting kain-kain di pusat textile. Seru banget kaan. Jadi, selain keuntungan untuk pribadi, hobby jahit menjahit ini tentu juga bisa menghasilkan sedikit pundi-pundi untuk menambah tabungan.  *senyum lebar*

Sebelum lahiran tahun lalu, sempat juga saya berpikir untuk ikut kursus menjahit. Tapi karena pertimbangan satu dan lain hal, keinginan tersebut pun surut. Tapi gak mengurangi niat saya untuk pintar menjahit. Mencoba belajar menjahit secara otodidak saya rasa pun bisa. Rajin lihat tutorial menjahit dari youtube, saya rasa juga cukup membantu. Tapi sayangnya sarana untuk menyalurkan keinginan itu pun belum ada. Ya, mesin jahit nya belum ada.

Sempat juga googling, soal dunia jahit menjahit, hanya sebatas mencari mesin jahit yang pas dan cocok untuk pemula, belajar menjahit secara otodidak, cari tahu harga mesin jahit terbaru. Tentu saja juga melihat video tutorial tentang dunia perjahitan. Sempat juga pak Suami bilang, kalau nanti kamar kosong yang di depan, bisa dijadikan workspace saya.

 

Aaahh… Semoga saja, suatu saat nanti, keinginan saya untuk bisa pintar menjahit terwujud. Bisa punya workspace sendiri. Bisa punya usaha clothing sendiri.  Amin.

Ada yang punya keinginan yang belum terwujud seperti saya gak? Boleh di share disini koq ^__^

..::Cheers::..

[pic source : Pinterest]

Layak Dapat Bintang

Saat tulisan ini dibuat saya baru saja selesai menonton film India. Sebenarnya tinggal melanjutkan saja, karena film ini, sudah dari kemarin saya cicil, dan barusan saja selesai. Awalnya menonton, karena kemarin di kantor lagi ada maintenance sistem, jadi sudah bisa dipastikan kami gak bisa kerja. Ya begitulah hidup yang bergantung pada sistem, sekalinya error, seolah-olah semua mesti berhenti. Daripada ngalor ngidul gak jelas, saya iseng bertanya ke salah satu teman kerja yang punya hobby download film. Tapi ini ber-genre India, bukan Korea seperti kebanyakan. Jadi kira-kira di kantor ada 2 kubu, tapi tetap aja pemenangnya si Drama Korea. Lebih banyak peminatnya booo. Kenapa saya gak datang ke kubu si Drama Korea? Karena bisa dipastikan saya gak akan selesai menonton nya sampai habis, gak enak kan kalau kentang. Akhirnya saya mendatangi salah satu teman penyuka film India, copy beberapa film, dan balik lagi ke kursi. Dari beberapa judul film India yang saya copy, cap cip cup kembang kuncup, pilihan saya jatuh ke Bajrangi Bhaijaan. Bukan kategori film baru sih tapi cukup menarik untuk ditonton. Ringan dan gak muluk-muluk.

Saya bukan penyuka film India, seperti kata adik saya barusan yang komen saat saya menonton nya lewat laptop, yang bilang: “Nah, si kaka gak pernah nonton Korea, malah tiba-tiba nonton India.” Dia aja heran, apalagi saya. Gak sengaja sih lebih tepatnya. Film ini bukan film India pertama yang saya tonton sampai habis, sebelumnya adalah Slumdog Millionaire. Continue reading

Bioskop oh Bioskop

layar-layar-besar-ramaikan-bioskop-indonesia

source : muvila

Kapan terakhir kali ke bioskop? Heemm, sebentar saya ingat-ingat dulu. Seingat saya sih udah lama banget saya gak ke bioskop. Tahun 2015 kemarin sama sekali gak pernah. Yup. Ini benar, selama setahun full saya gak pernah ke bioskop. Kalau tahun 2014 ? Mmmm, sebentar, saya benar-benar gak ingat. Seingat saya mulai bulan Agustus 2014, sejak saya dinyatakan positif hamil, saya udah gak pernah ke bisokop. Kemungkinan sebelumnya pernah ya. Arrrghh.. ternyata udah lama banget. Bahkan sampai sekarang pun, saya belum pernah ke bioskop lagi.

Kangen juga mendengar suara jernih dan merdu-nya Ibu Maria Oentoe saat mempersilahkan pengunjung untuk menyiapkan tiket karena pertunjukan di theater 1 akan seger dimulai. Lohhh, langsung terngiang-ngiang deh suara ramah itu. Continue reading